Profil Desa Api-Api

1.  Administratif, Kebijakan dan Sejarah
Secara administrasi wilayah Desa Api-Api terdiri dari 16 RT dan 9 RW, yang meliputi 3 Dukuh (Dusun) terdiri dari: Dusun Pegedangan, Dadaptulak, dan Dusun Api-Api.
Berdasarkan letak geografis wilayah, Desa Api-api berada di sebelah utara Kabupaten Pekalongan dengan jarak tempuh 21 Km, sedangkan ke kecamatan Wonokerto hanya 1 Km, luas wilayah Desa Api-api adalah 223,053 ha, yang terdiri dari tanah darat, tanah sawah, dan tanah Tambak.
Perbatasan Desa Api-api adalah sebagai berikut:
· Sebelah Utara        :   Laut Jawa
· Sebelah Selatan     :   Desa Sijambe
· Sebelah Timur       :  Desa Pecakaran
· Sebelah Barat        :   Desa Wonokerto Wetan dan Desa Sijambe 
2.  Profil Kondisi Sumberdaya Pesisir
Kondisi sumberdaya pesisir desa Api-api dimanfaatkan sebagai lahan budidaya tambak bandeng. Luas lahan tambak untuk budidaya adalah sebesar 114,370 ha. Komoditas unggulan di desa ini adalah Bandeng dengan hasil yang dipasarkan sampai di kabupaten lain.
3.  Profil Kondisi Sosial Budaya dan Kependudukan

Jumlah penduduk Desa Api-api tahun 2012 adalah sebanyak 4.549 jiwa. Dengan luas wilayah sebesar 223,053 ha maka kepadatan penduduk di desa Api-api adalah 20 jiwa/ha. Berdasarkan kelompok usia, jumlah penduduk dominan adalah 30-39 tahun sebesar 771 jiwa sedangkan yang paling sedikit adalah 60-tahun ke atas ini menunjukkan bahwa desa Api-api berpotensi untuk berkembang karena didominasi oleh usia yang masih produktif.

Tabel Jumlah penduduk berdasarkan usia tahun 2011
No
Kelompok Usia (tahun)
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1
0-4
164
164
328
2
5-9
194
180
374
3
10-14
205
203
408
4
15-19
219
229
448
5
20-24
210
198
408
6
25-29
252
215
467
7
30-39
386
385
771
8
40-49
302
324
626
9
50-59
276
212
488
10
60-tahun keatas
132
167
299
Sumber : Statistik Desa Api-api Tahun 2012
Dilihat dari jumlah penduduk berdasarkan latar belakang pendidikan, desa Api-api masih banyak yang tamat sekolah non formal dan belum sekolah. Sedangkan yang sudah menamatkan jenjang kuliah S-1 hanya 57 orang. Ini menunjukkan tingkat pendidikan masih perlu diupayakan peningkatannya, sehingga bisa menjadi faktor berkembangnya desa.

Tabel Data penduduk Desa Api-api berdasarkan pendidikan terakhir 2011
No
Uraian
Jumlah
1
Tidak sekolah
334
2
Tamat sekolah non-formal dan belum sekolah
841
3
Tamat SD
1.870
4
Tamat SMP
697
5
Tamat SLTA
396
6
Tamat SMK
36
7
D-1/D-II/D-III
40
8
S-1
57
9
S-2
3
Jumlah
4.274
Sumber: Statistik Desa Api-api Tahun 2012
4.  Profil Kondisi Sarana dan Prasarana Sosial
Api-api merupakan desa yang Agamis, 99,9 % penduduknya beragama islam, 0,1 % Katolik, dengan jumlah tempat ibadah Masjid 1 buah, mushola 11 buah.
Sarana pendidikan di Desa Api-api yang sudah ada adalah TK, TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an), Madrasah dan SD/MI. Lebih jelasnya pada tabel berikut.

Tabel Sarana Pendidikan di Desa Api-api
No
Uraian
Sekolah
Murid
Guru
1
TK/RA
1
148
8
2
SD
3
708
39
3
SLTP
1
352
17
Sumber: Statistik Desa Api-api Tahun 2012
Kondisi sarana dan prasarana kesehatan desa Api-api berupa Puskesmas pembantu, tenaga medis sebanyak 3 orang, Bidan, Posyandu dan Polindes.
Tabel Sarana kesehatan di desa Api-api
No
Uraian
Jumlah
1
Puskesmas Pembantu (Pustu)
1
2
Tenaga Medis di Puskesmas
3
3
Bidan
3
4
Posyandu
4
5
Polindes
1
Sumber: Statistik Desa Api-api Tahun 2012

Gambar Kondisi tempat ibadah dan sekolah desa Api-api
  
5.  Profil Kondisi Sarana dan Prasarana Pelayanan Lingkungan
Sarana prasarana lingkungan berupa bangunan tempat tinggal, air bersih, sanitasi dan listrik sudah ada. Kondisi sanitasi berupa jamban merupakan bentuk kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, sehingga tidak terlihat adanya jamban di saluran pengairan. Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan juga masih kurang karena keterbatasan sarana dan prasarana serta kondisi banjir yang menimbulkan kerusakan pada sarana dan prasarana tersebut.
Gambar Kondisi drainase, wc umum dan air bersih desa Api-api

6.  Profil Kondisi Sarana dan Prasarana Kegiatan Ekonomi
Kegiatan perekonomian di desa Api-api didominasi oleh pertanian 48,78 ha dan perikanan 114,37 ha. Komoditas unggulan dari pertanian adalah padi dan perikanan berupa bandeng.
Berdasarkan mata pencaharian penduduk, Desa Api-api terdiri dari petani, buruh tani, peternakan, pedagang, dan lain-lain. Sebagian besar matapencaharian penduduk adalah buruh tani dan petani. Sedangkan petani tambak bandeng masuk dalam kategori petani. Sebagai daerah dengan komoditas unggulan pertanian maka selayaknya sarana prasarana pendukung akan menjadi hal yang cukup penting.

Tabel Data Penduduk Desa Api-api Berdasarkan Mata Pencaharian 2012
No
Uraian
Jumlah
1
Petani
474
2
Buruh Tani
864
3
Pedagang
310
4
PNS/TNI/Polri
22
5
Pensiunan
4
6
Tukang Bangunan
85
7
Tukang Kayu
5
8
Buruh Industri
91
9
Nelayan
1.039
10
Lain-lain / tidak tetap
1.631
11

4.525
Sumber: Statistik Desa Api-api Tahun 2012

Gambar Kondisi Jalan Desa dan Lahan Mati Desa Api-api


7.      Profil Kondisi Peruntukan Lahan dan Perairan Pesisir
Kondisi peruntukan lahan dan perairan pesisir di desa Api-api sebagian besar dimanfaatkan sebagai pertanian dan pertambakan. Lahan pertanian yang menjadi salah satu mata pencaharian cukup memberikan kontribusi perekonomian desa, sedangkan pertambakan dari tahun ke tahun mengalami penambahan luas. Komoditas yang dibudidayakan adalah bandeng dan udang dengan skala pemasaran lokal dan nasional.

8.  Profil Kondisi Kelembagaan Masyarakat, Perekonomian dan Lingkungan
Lembaga formal yang sudah ada, di desa Api-api juga terdapat lembaga non formal yang akan mewadahi kegiatan baik muda maupun dewasa.
1.     PKK
Kegiatan ibu-ibu rumah tangga di desa Api-api tertuang dalam wadah PKK, kegiatan yang biasa dilakukan adalah pertemuan rutin, posyandu, dan pelatihan. Pelatihan yang biasa dilakukan di desa ini adalah kursus computer dan menjahit serta ada pelatihan dengan bantuan modal yaitu usaha roti.
2.     Karang Taruna
Wadah untuk pemuda desa ini dipimpin oleh ketua yang dipilih secara mufakat yaitu Mukhtar S.Mi. Kegiatan yang biasa dilakukan adalah incidental tujuh belasan serta pelatihan kursus komputer dan menjahit dari P2KP.
3.     Kelompok/ Gapoktan “Sido Makmur”
Merupakan gabungan kelompok petani yang diketuai oleh Abdul Wahid dengan kegiatan utama yaitu simpan pinjam melalui PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan) yaitu PUAP merupakan program pemberdayaan yang dilaksanakan oleh Gapoktan di  perdesaan dengan memberikan fasilitasi bantuan modal usaha untuk petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani yang salah satu tujuannya yaitu  memberikan kepastian akses pembiayaan kepada petani anggota Gapoktan.
4.     Kelompok petambak ‘Sumber Rejeki”, tetapi masih belum aktif.
5.  Organisasi keagamaan yang ada meliputi: NU, Muslimat NU, Muhammadiyah, GP Anshor, IPNU-IPPNU, Fatayat dam Aisiyah Muhammadiyah.
  
9.  Profil Kondisi Lingkungan Fisik Wilayah dan Kerawanan Terhadap Bencana Alam
Desa Api-api merupakan daerah rendah, sehingga dampak yang sering terjadi adalah banjir, lokasi yang berdekatan dengan sungai yang setiap hari meluap pada saat pasang dan menggenagi pemukiman.
Menurut penjelasan warga yang berada di sepanjang pinggiran sungai Mrican, mereka mengeluhkan semakin tingginya pasang laut semenjak pengerukan sungai, sehingga setiap pasang pemukiman warga di sekitar sungai Mrican terendam air dan bahkan sampai masuk kerumah-rumah warga. Dari banjir yang terjadi banyak kerusakan yang di timbulkan, diantaranya kumuhnya lokasi pemukiman warga dan mudahnya tersebar bibit penyakit seperti diare danpenyakit-penyakit lainnya.
Gambar Kondisi Pemukiman Warga  Sekitar Sungai Mrican desa Api-Api

1 komentar: